Uni Eropa beri bantuan untuk korban gempa bumi di Indonesia

Foto: © Palang Merah Indonesia (PMI)

 

Uni Eropa beri bantuan untuk korban gempa bumi di Indonesia

 

Sebagai tanggapan atas gempa besar yang menghantam provinsi Jawa Barat pada akhir November, Uni Eropa menyalurkan dana kemanusiaan sebesar €200.000 (sekitar 3,2 miliar rupiah) untuk membantu warga yang paling terkena dampak.

Pendanaan dari Uni Eropa ini mendukung Palang Merah Indonesia (PMI) dalam upayanya memberi bantuan, termasuk penyediaan kebutuhan di tempat penampungan, kotak P3K, barang-barang kebutuhan higenis, air bersih dan fasilitas sanitasi. Klinik keliling dan ambulans dikerahkan untuk memberikan layanan medis kepada mereka yang terluka. Warga yang paling rentan juga akan menerima hibah tunai untuk memungkinkan mereka memenuhi kebutuhan dasar dan mendesak.

Bantuan kemanusiaan ini akan bermanfaat bagi hampir 26.000 orang yang terkena dampak buruk gempa di Jawa Barat.

Pendanaan tersebut merupakan bagian dari kontribusi Uni Eropa ke Dana Tanggap Darurat Bencana (Disaster Response Emergency Fund/ DREF) dari Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies/ IFRC).

Lebih dari 330 orang tewas sementara lebih dari 70.000 lainnya mengungsi ketika gempa berkekuatan 5,6 magnitudo menghantam dekat Kabupaten Cianjur, yang terletak sekitar 100 kilometer selatan ibukota, Jakarta, pada 21 November. Pada kedalaman dangkal 10 kilometer, gempa tersebut menyebabkan lebih dari 20.000 rumah dan sejumlah sarana maupun prasarana umum rusak parah. Beberapa fasilitas perawatan kesehatan juga terkena dampak, menyebabkan gangguan layanan medis bagi warga yang terkena dampak. Kerusakan pasokan air juga telah menghambat akses ke sumber air minum yang bersih. Parahnya gempa dan dampaknya memicu pemerintah Indonesia untuk mengumumkan keadaan darurat selama 30 hari, berlaku mulai 21 November hingga 20 Desember 2022.

 

Latar belakang

Uni Eropa dan Negara Anggotanya adalah donor bantuan kemanusiaan terkemuka di dunia. Bantuan kemanusiaan adalah ekspresi solidaritas Eropa dengan warga yang membutuhkan di seluruh dunia. Bantuan ini bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, mencegah dan meringankan penderitaan manusia, dan menjaga integritas dan martabat dari populasi yang terkena dampak bencana alam dan krisis buatan manusia.

Melalui departemen Perlindungan Sipil dan Operasi Bantuan Kemanusiaan (ECHO), Uni Eropa membantu jutaan korban konflik dan bencana setiap tahun. Dengan kantor pusat di Brussel dan jaringan kantor lapangan global, Uni Eropa memberikan bantuan kepada warga yang paling rentan atas dasar kebutuhan kemanusiaan.

Uni Eropa menandatangani perjanjian kemanusiaan €3 juta dengan IFRC untuk mendukung pendanaan DREF miliknya. Dana dari DREF terutama dialokasikan untuk bencana “skala kecil” – yang tidak menimbulkan permintaan bantuan internasional secara formal.

DREF dibentuk pada tahun 1985 dan didukung oleh kontribusi dari para donor. Setiap kali Palang Merah Nasional atau Bulan Sabit Merah Nasional membutuhkan dukungan dana segera untuk menanggapi bencana, mereka dapat meminta dana dari DREF. Untuk bencana skala kecil, IFRC mengalokasikan hibah dari DREF, yang kemudian dapat dipenuhi kembali oleh para donor. Adanya perjanjian antara IFRC dan ECHO memungkinkan ECHO mengisi kembali DREF untuk keperluan bantuan kemanusiaan yang disepakati (dan sesuai dengan mandat kemanusiaan ECHO) hingga total €3 juta.

 

Peter Biro, ECHO Regional Information Officer for Asia and the Pacific, peter.biro@echofield.eu