Indonesia: Pernyataan Juru Bicara Uni Eropa pada peringatan 15 tahun penandatanganan Perjanjian Damai Helsinki untuk Aceh

14.08.2020

Pada 15 Agustus 2020, kita memperingati 15 tahun penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka. Perjanjian damai tersebut mengakhiri konflik selama 30 tahun. Peristiwa ini menjadi inspirasi tentang bagaimana melalui perundingan dan kemauan politik yang kuat, maka perdamaian dapat dicapai bahkan dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.

Uni Eropa bangga dapat turut memberi sumbangsih dalam proses perdamaian tersebut, yang dimediasi oleh mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, melalui Misi Pemantauan Aceh yang dikerahkan berdasarkan Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama Uni Eropa, bersama dengan lima anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) – Thailand, Malaysia, Brunei, Filipina dan Singapura – serta Norwegia dan Swiss. Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya juga turut memberikan bantuan signifikan untuk rekonstruksi Aceh. Kami tetap berkomitmen untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi Aceh, serta pelaksanaan butir-butir MoU Helsinki. Uni Eropa menegaskan kembali tekadnya untuk lebih mengembangkan kemitraan, bersama dengan ASEAN dan Negara-negara Anggotanya, dalam memberikan kontribusi bagi perdamaian dan keamanan di kawasan ini.

Nabila Massrali
Spokesperson for Foreign Affairs and Security Policy
+32 (0) 2 29 88093
+32 (0) 460 79 52 44